Friday, February 13, 2009
Tipe Aktiva
Aktiva yang dapat digunakan secara langsung untuk kegiatan operasi perusahaan dan memiliki sifat yang liquid. Contoh aktiva lancar ialah kas, beban dibayar dimuka dan perlengkapan.
Aktiva Tetap
Aktiva yang dapat digunakan secara langsung untuk kegiatan operasi perusahaan dan memiliki sifat yang tetap. Contoh aktiva tetap ialah peralatan, mesin dan kendaraan.
Aktiva lain-lain
Aktiva yang tidak bersifat lancar maupun tetap. Contoh aktiva lain-lain ialah HAKI.
Real Assets vs Financial Assets
Financial assets merupakan assets (aktiva) yang dimiliki sebagai simpanan jangka panjang, yang akan digunakan di masa yang akan datang. Contoh financial assets ini ialah saham dan obligasi.
Laporan 1 Man. Keu.
PROFIL USAHA PT. Central Proteinnaprima, Tbk
PT. Central Proteinnaprima, tbk merupakan produsen dan pengolah udang terbesar di dunia, sekaligus merupakan pengendali pasar bibit udang, pakan udang dan pakan ikan, yang ditopang oleh tim pengelola yang stabil dan berpengalaman, strategi bisnis yang sehat dan operasi berperingkat terbaik dalam rangka mengoptimalkan efisiensi dan teknik produksi dalam industri. Perusahaan, yang didirikan pada tanggal 4 April 1980 ini berpusat di Wisma GKBI, 19th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210, dengan pabrik pakan ternak di
Visi dari PT. Central Proteinnaprima, tbk sendiri ialah menjadi perusahaan akua-kultur terbesar dan terdepan, yang terintegrasi secara vertikal terbesar di dunia. Sedangkan, misi PT. Central Proteinnaprima, tbk adalah untuk terus menerus meningkatkan kekuatan di bidang akua-kultur dan mengutamakan efisiensi melalui sistem manajemen yang inovatif, serta teknologi terkini dalam rangka memastikan kesuksesan para petambak serta memberikan rangkaian produk yang berkualitas. Secara konsisten perusahaan tersebut mengevaluasi kinerja Perseroan dan kontribusi di bidang sosial, selain juga menetapkan praktik yang ramah lingkungan di seluruh proses operasional.
Saat ini, tim Manajemen PT Central Proteinnaprima, tbk terdiri dari dewan komisaris dan dewan direksi. Dalam dewan komisaris, ada Hardian Purawimala Widjonarko (Komisaris Utama), Franciscus Affandy (Wakil Komisaris Utama) dan Djoko Muhammad Basoeki (Komisaris Independen). Dan, dalam dewan direksi, ada Erwin Sutanto Mahar (Presiden Direktur), Atanta Sembiring (Wakil Presiden Direktur) serta Mrt. Jimmy Joeng, Achmad Wahyudi, Gunawan Taslim dan Isman Haryanto (direktur).
Hingga tahun 2008, PT Central Proteinnaprima, tbk menerapkan persyaratan keamanan produksi pangan, antara lain ISO 9001:2000, ISO 22000, HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point), HACCP USDC, British Retailers Consortium Issue 4, FDA (Food and Drug Administration), GMP (Good Manufacturing Practices) dan IFT (International Food Technology).
Analisa Kinerja PT. Central Proteinnaprima, tbk.
Kinerja PT. Central Proteinnaprima, tbk dari tahun 2005 – 2007 dapat dilihat di tabel berikut:
Aspek | 2005 | 2006 | 2007 |
Likuiditas | | | |
Current Assets | 2,46 | 3,85 | 2,84 |
Acid test ratio | 1,55 | 2,84 | 2,02 |
Cash ratio | 0,16 | 1,44 | 0,23 |
Efisiensi | | | |
Pengumpulan piutang rata-rata | 53,29 | 56,64 | 134,34 |
Total assets turnover | 2,01 | 1,28 | 0,78 |
Account receivable turnover | 6,85 | 6,44 | 2,72 |
Inventory turnover | 7,74 | 6,36 | 4,25 |
Fixed assets turnover | 5,73 | 4,32 | 1,81 |
Leverage | | | |
Debt ratio | 0,53 | 0,68 | 0,80 |
Equity ratio | 0,46 | 0,31 | 0,19 |
Debt to equity ratio | 1,16 | 2,18 | 4,08 |
Profitability | | | |
OIROI | 0,12 | 0,08 | 0,05 |
Operating Profit Margin | 0,06 | 0,06 | 0,07 |
Net Profit Margin | 0,02 | 0,02 | 0,01 |
Times interest earned ratio | 5,35 | 2,13 | 1,40 |
Return on Equity | 0,08 | 0,08 | 0,04 |
Return on Assets | 0,12 | 0,08 | 0,05 |
EPS | 0,000087 | 0,0000051 | 0,0000037 |
A. Analisis Tahun 2005
Pada tahun 2005, current ratio PT. Central Proteinnaprima, tbk. menunjukkan angka 2,46. Sedangkan, acid test ratio-nya menunjukkan 1,55. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi likuiditas perusahaan tersebut cukup baik di tahun 2005. Namun, cash ratio perusahaan hanya 0,16. Maka, dari segi resiko, perusahaan dapat dikatakan memiliki tingkat resiko yang cukup tinggi, karena cash ratio yang rendah menunjukkan tingkat pendapatan perusahaan yang rendah pula.
Dalam hal efisiensi, proses pengumpulan piutang PT. Central Proteinnaprima, tbk. Termasuk kurang baik karena angka yang didapat cukup besar, yaitu 53,29. Dan, dalam hal perputaran aktiva, PT. Central Proteinnaprima, tbk. pun memiliki nilai yang cukup kecil, yaitu 2,01. Ini menunjukkan kondisi siklus aktiva perusahaan di tahun 2005 kurang baik. Tiga hal lagi yang patut dicermati dari rasio efisiensi ialah perputaran piutang, perputaran inventori dan perputaran aktiva tetap. Dalam hal ini, PT. Central Proteinnaprima, tbk. memiliki kinerja yang kurang baik juga, dimana perputaran piutang menunjukkan angka 6,85; perputaran inventori 7,74 dan perputaran aktiva tetap sebesar 5,73.
Untuk analisis leverage, PT. Central Proteinnaprima, tbk. memiliki debt ratio sebesar 0,53; equity ratio sebesar 0,46 dan debt equity ratio sebesar 1,16.
Satu aspek lagi yang patut kita perhatikan, yaitu mengenai profitabilitas, dimana PT. Central Proteinnaprima, tbk. memiliki OIROI yang menunjukkan angka 0,12; Operating Profit Margin sebesar 0,06; Net Profit Margin 0,02; Return on Equity 0,08; Return on Assets 0,12; Earnings Per Share 0,000087 dan Times Interest Earned Ratio sebesar 5,35.
B. Tahun 2006
Pada tahun 2006, current ratio PT. Central Proteinnaprima, tbk. menunjukkan angka 3,85. Sedangkan, acid test ratio-nya menunjukkan 2,84. Hal ini menunjukkan kondisi likuiditas perusahaan yang cukup baik karena nilai dari ratio likuiditasnya > 1. Namun, dari segi resiko, perusahaan memiliki tingkat resiko cukup tinggi karena memiliki angka yang cukup kecil di sisi cash ratio, yaitu 1,44.
Dalam hal efisiensi, proses pengumpulan piutang PT. Central Proteinnaprima, tbk. Termasuk kurang baik karena angka yang didapat cukup besar, yaitu 56,64. Dan, dalam hal perputaran aktiva, PT. Central Proteinnaprima, tbk. memiliki nilai yang cukup kecil, yaitu 1,28. Ini menunjukkan kondisi siklus aktiva perusahaan yang kurang baik. Tiga hal lain yang patut dicermati dari rasio efisiensi ialah perputaran piutang, perputaran inventori dan perputaran aktiva tetap. Dalam hal ini, PT. Central Proteinnaprima, tbk. memiliki kinerja yang kurang baik dimana perputaran piutang menunjukkan angka 6,44; perputaran inventori 6,36 dan perputaran aktiva tetap sebesar 4,92.
Untuk analisis leverage, PT. Central Proteinnaprima, tbk. memiliki debt ratio sebesar 0,68; equity ratio sebesar 0,31 dan debt equity ratio sebesar 2,18.
Mengenai profitabilitas, PT. Central Proteinnaprima, tbk. memiliki OIROI yang menunjukkan angka 0,08; Operating Profit Margin sebesar 006; Net Profit Margin 0,02; Return on Equity 0,08; Return on Assets 0,08; Earnings Per Share 0,0000051 dan Times Interest Earned Ratio sebesar 2,13.
C. Tahun 2007
Pada tahun 2007, current ratio PT. Central Proteinnaprima, tbk. menunjukkan angka 2,84. Sedangkan, acid test ratio-nya menunjukkan 2,02. Hal ini menunjukkan kondisi likuiditas perusahaan yang cukup baik karena nilai dari ratio likuiditasnya termasuk besar. Namun, dari segi resiko, perusahaan memiliki tingkat resiko yang tinggi karena cash ratio-nya menunjukkan angka yang rendah, yaitu hanya sebesar 023.
Dalam hal efisiensi, proses pengumpulan piutang PT. Central Proteinnaprima, tbk. Termasuk kurang baik karena angka yang didapat cukup besar, yaitu 134,34. Dan, dalam hal perputaran aktiva, PT. Central Proteinnaprima, tbk. memiliki nilai yang cukup kecil, yaitu 0,78. Ini menunjukkan kondisi siklus aktiva perusahaan yang kurang baik. Tiga hal lainnya yang patut dicermati dari rasio efisiensi ialah perputaran piutang, perputaran inventori dan perputaran aktiva tetap. Dalam hal ini, PT. Central Proteinnaprima, tbk. memiliki kinerja yang kurang baik dimana perputaran piutang menunjukkan angka 2,72; perputaran inventori 4,25 dan perputaran aktiva tetap sebesar 1,81.
Untuk analisis leverage tahun 2007, PT. Central Proteinnaprima, tbk. memiliki debt ratio sebesar 0,80; equity ratio sebesar 0,19 dan debt equity ratio sebesar 4,08.
Satu aspek lagi yang patut kita perhatikan, yaitu mengenai profitabilitas, dimana PT. Central Proteinnaprima, tbk. memiliki OIROI yang menunjukkan angka 0,05; Operating Profit Margin sebesar 0,07; Net Profit Margin 0,01; Return on Equity 0,04; Return on Assets 0,05; Earnings Per Share 0,0000037 dan Times Interest Earned Ratio sebesar 1,40.
D. Perbandingan Kinerja PT. Central Proteinnaprima, tbk. 2005 - 2007
Dalam hal likuiditas, PT. Central Proteinnaprima, tbk. memiliki kondisi likuiditas yang baik. Tahun 2005-2006, likuiditas perusahaan mengalami peningkatan dari 2,46 menjadi 3,85. Namun, tahun 2007, likuiditas perusahaan kembali turun ke angka 2,84. Walaupun demikian, angka-angka rasio likuiditas perusahaan menyatakan bahwa perusahaan memiliki kondisi likuiditas yang cukup baik.
Dalam hal efisiensi, perusahaan mengalami penurunan dari tahun 2005-2007. Hal ini menunjukkan kinerja perusahaan yang kurang baik dan selalu mengalami penurunan dari tahun ke tahunnya.
Dalam hal leverage, tingkat hutang perusahaan mengalami peningkatan dari tahun 2005 sebesar 0,53 menjadi 0,68 di tahun 2006 dan menuju angka 0,80 di tahun 2007. Sedangkan debt to equity ratio-nya pun meningkat dari 1,16 di tahun 2005, menjadi 2,18 di tahun 2006 dan 4,08 di tahun 2007. Hal ini menunjukkan resiko investasi yang semakin tahun semakin tinggi bagi para investor. Memang, ini dapat menjadi hal yang sangat menguntungkan bagi kaum spekulan, tetapi perlu pertimbangan lebih untuk berinvestasi di perusahaan ini dalam jangka panjang, karena tingkat hutang perusahaan lebih besar dari pada equity yang dimiliki perusahaan itu sendiri.
Dalam hal profitability, perusahaan mengalami enurunan nilai ratio dari tahun 2005 sampai 2007. Maka, dapat dikatakan bahwa perusahaan belum mampu memaksimalkan kemakmuran para investornya.
Kesimpulan
Dari seluruh rangkaian makalah ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
· Secara umum, kondisi likuiditas PT. Central Proteinnaprima, tbk dapat dikatakan cukup baik.
· Walaupun PT. Central Proteinnaprima, tbk merupakan perusahaan aqua-cultur terbesar se-Indonesia, tapi perusahaan tersebut ternyata memiliki masalah besar dalam hal efisiensi. Bahkan, semakin lama, efisiensi perusahaan semakin menurun.
· PT. Central Proteinnaprima, tbk merupakan perusahaan yang memiliki tingkat hutang lebih besar dari pada equity-nya. Maka, perusahaan ini memiliki resiko yang tinggi bagi para investornya.
· Dari segi kemampuan perusahaan mendapat laba, ratio menunjukkan penurunan.